Natrium Benzoat. Natrium benzoat merupakan pengawet yang tidak dilarang penggunaannya namun memiliki batas maksimal untuk digunakan, yaitu 600 mg/kg (Kepala BPOM RI No.36 tahun 2013). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat senyawa natrium benzoat pada jahe giling dan untuk mengetahui berapakah kadar natrium benzoat dalam jaheSelain itu, natrium benzoat juga sering dipakai pada minuman berkarbonasi untuk meningkatkan intensitas rasanya. Ini berlaku pula untuk makanan yang memiliki tingkat keasaman tinggi, seperti cuka, saus tertentu, dan acar. Batasan penggunaan natrium benzoat. Penggunaan natrium benzoat pada makanan diatur secara ketat.
Produksi Diproduksi dengan menetralkan asam benzoat dengan natrium hidroksida.[7] Dapat juga dibuat dengan menambahkan asam benzoat ke larutan natrium karbonat pekat panas sampai buihnya hilang. Larutan kemudian berevaporasi, dingin, dan mengkristal sampai kering, kemudian terbentuk butiran. Kesehatan Natrium benzoat aman untuk dikonsumsi.
Krim Sulfur 5‒10%: dioleskan seluruh tubuh, biarkan selama 24 jam, bilas/mandi secara menyeluruh sebelum mengoleskan ulang, harus digunakan selama 3 malam berturut-turut. Emulsi Benzil Benzoat 20‒25%: cara penggunaan sama dengan krim sulfur [1-8] Lama pemberian obat topikal sesuai cara penggunaan.
Fungsi Natrium Benzoat pada Makanan Instan (Kemasan) Penambahan bahan pengawet seperti Natrium Benzoat dalam bahan makanan bertujuan untuk menghambat kerusakan atau pembusukan yang dilakukan oleh mikroorganisme seperti kapang, khamir maupun bakteri sehingga proses penguraian atau pengasaman dapat dihindari. Selain itu, dengan menambahkan bahan